WELCOME TO BOND GROUP ^^

Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful.

Minggu, 02 Mei 2010

Tugas 2 Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, kondisi perekonomian Indonesia semakin memprihatinkan. Semakin banyak perusahaan yang gulung tikar, investor yang menarik kembali semua sahamnya dan karyawan yang menjadi kehilangan pekerjaan, serta berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Berinvestasi dengan memperdagangkan saham terdapat keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan berinvestasi dalam bentuk saham adalah adanya pembagian dividen (bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor) dan mendapat capital gain (keuntungan ketika memperdagangkan saham yang dimiliki). Selain keuntungan, terdapat juga kerugiannya, yaitu tidak mendapatkan dividen (perusahaan tidak mendapatkan laba), capital loss (kerugian ketika memperdagangkan saham), perusahaan di likuidasi.
Hal ini yang menjadi latar belakang kelompok kami untuk lebih memahami tentang adanya resiko dan pengembalian dari penanaman saham di pasar modal pada saham Bank Danamon Indonesia, Tbk dan pengaruhnya terhadap harga saham IHSG dan LQ45 dari periode 2 Februari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010.





Rumusan Masalah
Bagaimana menghitung dan menganalisis return dan resiko dari saham Bank Danamon Indonesia, Tbk dari periode 2 Januari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010 ?
Bagaimana menghitung dan menganalisis return dan resiko dari IHSG dan LQ45 dari periode 2 Januari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010 ?
Bagaimana menghitung beta saham Bank Danamon Indonesia, Tbk ?

Tujuan Analisis
Mengetahui seberapa besar return dan resiko dari saham dan pasar Bank danamon Indonesia Tbk dan menganalisis return dan resiko tersebut.
Mengetahui seberapa besar return dan resiko dari saham pasar IHSG dan LQ45, serta menganalisis return dan resiko tersebut.
Mengetahui seberapa besar beta saham Bank Danamon Indonesia, Tbk ?





Manfaat Analisis
Mengantisipasi resiko jika kita ingin menanamkan modal di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, serta mengetahui seberapa besar return yang diterima jika kita berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, berdasarkan informasi yang diperoleh.
Mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi pada investasi saham Bank Danamon Indonesia Tbk dan mengetahui seberapa besar return yang diterima jika berinvestasi di Bank Danamon Indonesia Tbk., berdasarkan informasi yang diperoleh.
Bagi masyarakat pada umumnya, serta investor reksadana saham pada khususnya, diharapkan penelitian dapat menambah pemahaman produk tentang reksanadana saham dan menambah alternatif informasi dipasar modal, dan perlunya mempertimbangkan faktor resiko pada setiap instrument investasi, khususnya instrument investasi pada pasar modal.
Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pasar modal pada umumnya dan industri reksadana di Indonesia pada khususnya.







BAB II
ISI

Profil Perusahaan
Berdiri sejak tahun 1956, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) adalah bank swasta nasional terbesar kedua dan termasuk dalam lima besar bank komersial di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 5 persen dari jumlah pinjaman dan deposit bank-bank di Indonesia. Bank Danamon memiliki jaringan distribusi geografi yang terluas dari semua bank di Indonesia dengan 500 kantor cabang, 790 ATM serta didukung oleh lebih dari 13.000 karyawan. Bank Danamon saat ini dikenal sebagai salah satu bank terkemuka di bidang konsumen dan UKM selain melayani nasabah korporasi dan kelembagaan di seluruh Indonesia.
Beberapa penghargaan yang diterima oleh Bank Danamon baru-baru ini antara lain:
Ranking pertama secara keseluruhan dalam survei Banking Service Excellence yang diselenggarkan oleh Marketing Research Indonesia periode 2003 yang diumumkan pada bulan April 2004
Bisnis Indonesia Award 2003 sebagai Bank Nasional Terbaik
InfoBank Award 2003 sebagai Bank Dengan Predikat Sangat Baik (Untuk Kategori Bank dengan Aset di atas Rp 20 triliun)
Kartu Kredit Cicilan Tetap 'fixnfast' Bank Danamon mendapat penghargaan dari MasterCard International sebagai The Best MasterCard Electronic Program se Asia-Pasifik Tahun 2003
Asia Financial Indonesia Pte. Ltd. (AFI) saat ini memiliki saham Danamon sebesar 66%. Pemegang saham AFI adalah Temasek Holdings (Pte) Ltd. dan Deutsche Bank AG. Temasek Holdings merupakan perusahaan induk investasi Singapura dimana banyak anak perusahaannya menjadi perusahaan terkemuka di Singapura seperti DBS Bank, salah satu kelompok perusahaan layanan keuangan terbesar di Asia serta perusahaan penerbangan Singapore Airlines. Sedangkan saham Bank Danamon lainnya sebanyak 10% dimiliki oleh Republik Indonesia (Menteri Keuangan) dan sisanya sebesar 24% dimiliki oleh publik.
Dengan motto "Percaya Pada Keyakinan Anda", Bank Danamon menyatakan keyakinannya pada prospek ekonomi dan bisnis kepada para nasabahnya. Gabungan dari kekuatan tim manajemen yang sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan perbankan para nasabahnya di Indonesia serta didukung oleh pemegang saham baru yang memiliki pengalaman dan standar internasional, Bank Danamon memiliki segala unsur yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan.
B. Analisis
Perhitungan Return Saham Harian dan Return Pasar (hasil perhitungan terlampir)
Rumus menghitung return saham:
Ri = (〖harga〗_t 〖- harga〗_(t-1))/〖harga〗_(t-1)
Rumus menghitung return pasar:
Rm = (〖IHSG〗_t 〖- IHSG〗_(t-1))/〖IHSG〗_(t-1)



Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Standart Deviasi saham BDMN, IHSG, LQ45

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BDMN .000003 .0397784 542
IHSG .000220 .0199077 542
LQ45 .000081 .0234442 542

Dari grafik diatas dapat dianalisis bahwa pergerakan saham Bank Danomon Indonesia Tbk pada periode 2008 sampai 2010 mengalami pergerakan yang fluktuatif antara -0,1 sampai 0,1, akan tetapi pada tanggal 6 Maret 2009 sampai 6 April 2009 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu mencapai -0,2 lebih. Kemudian pergerakan saham Bank Danomon Indonesia Tbk pada pertengahan tahun antara 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi terutama pada tanggal 28 November 2008 mencapai 0,1. Tanggal 27 Oktober 2008 mengalami penurunan kembali mencapai -0,1. Pada akhir periode juga mengalami kenaikan dan penurunan tetapi tidak setajam sebelumnya.

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan saham IHSG cenderung fluktuatif pada pertengahan periode 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 juga mengalami penurunan dan peningkatan yang cukup drastis serta pada akhir periode mengalami kenaikan dan penurunan yang lumayan besar.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada pertengahan periode Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat tajam selanjutnya pada akhir periode juga mengalami kenaikan dan penurunan yang lumayan tajam.
Pergerakan Return Saham dan Return Pasar BDMN, IHSG, LQ45
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada saham Bank Danamon Indonesia Tbk, IHSG, dan LQ45 pada awal periode Januari 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 secara bersamaan mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu tajam, kemudian pada pertengahan periode secara bersamaan pula mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat tajam, return saham tertinggi mencapai 0,3 lebih dan yang terendah hamper mencapai -0,5. Setelah itu kembali normal dan pada akhir periode secara bersamaan juga mengalami kenaikan dan penurunan yang tajam, tapi tidak setajam pada pertengahan periode.

Analisis Beta

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -9.339E-5 .001 -.072 .942
IHSG .037 .573 .019 .065 .948
LQ45 1.084 .487 .639 2.227 .026
a. Dependent Variable: BDMN

Alat analisis yang kelompok kami gunakan untuk menghitung koefisien beta menggunakan SPSS regresi linier berganda. Koefisien regresi bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Dengan analisis regresi ini juga akan dapat dilihat faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi BDMN, yaitu dengan melihat nilai koefisien betanya.
Dari data di atas dapat di tulis persamaan:
Y = 0,05 + 0,019X1 + 0,639X2
Dari persamaan regresi tersebut dilihat bahwa variabel IHSG memiliki koefisien sebesar 0,019. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi saham IHSG maka semakin tinggi juga saham pada BUMN. Koefisien LQ45 sebesar 0,639 menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi saham pasa LQ45 maka semakin tinggi juga harga saham pada BDMN.

BAB III
KESIMPULAN
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
Pada analisis beta diatas, dapat kita lihat bahwa pergerakan Saham, IHSG dan LQ45 sama. Bahwa ketika harga saham naik, maka pergerakan nilai IHSG dan LQ45 ikut naik. Sebaliknya, ketika harga saham turun, maka pergerakan nilai IHSG dan LQ45 ikut turun karena IHSG dan LQ45 memiliki pengaruh positif terhadap saham Bank Danamon Indonesia, Tbk. IHSG merupakan indikator return pasar. Arah pergerakan dari ketiga komponen tersebut sama, tetapi nilai pergerakannya berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan LQ45 merupakan harga saham dari 45 perusahaan teraktif dan IHSG merupakan index dari semua harga saham di Pasar Modal.

Tugas 2 Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kondisi perekonomian Indonesia semakin memprihatinkan. Semakin banyak perusahaan yang gulung tikar, investor yang menarik kembali semua sahamnya dan karyawan yang menjadi kehilangan pekerjaan, serta berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Berinvestasi dengan memperdagangkan saham terdapat keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan berinvestasi dalam bentuk saham adalah adanya pembagian dividen (bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor) dan mendapat capital gain (keuntungan ketika memperdagangkan saham yang dimiliki). Selain keuntungan, terdapat juga kerugiannya, yaitu tidak mendapatkan dividen (perusahaan tidak mendapatkan laba), capital loss (kerugian ketika memperdagangkan saham), perusahaan di likuidasi.

Hal ini yang menjadi latar belakang kelompok kami untuk lebih memahami tentang adanya resiko dan pengembalian dari penanaman saham di pasar modal pada saham Bank Danamon Indonesia, Tbk dan pengaruhnya terhadap harga saham IHSG dan LQ45 dari periode 2 Februari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana menghitung dan menganalisis return dan resiko dari saham Bank Danamon Indonesia, Tbk dari periode 2 Januari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010 ?
  2. Bagaimana menghitung dan menganalisis return dan resiko dari IHSG dan LQ45 dari periode 2 Januari 2008 sampai dengan 31 Maret 2010 ?
  3. Bagaimana menghitung beta saham Bank Danamon Indonesia, Tbk ?

C. Tujuan Analisis

  1. Mengetahui seberapa besar return dan resiko dari saham dan pasar Bank danamon Indonesia Tbk dan menganalisis return dan resiko tersebut.
  2. Mengetahui seberapa besar return dan resiko dari saham pasar IHSG dan LQ45, serta menganalisis return dan resiko tersebut.
  3. Mengetahui seberapa besar beta saham Bank Danamon Indonesia, Tbk ?

D. Manfaat Analisis

  1. Mengantisipasi resiko jika kita ingin menanamkan modal di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, serta mengetahui seberapa besar return yang diterima jika kita berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, berdasarkan informasi yang diperoleh.
  2. Mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi pada investasi saham Bank Danamon Indonesia Tbk dan mengetahui seberapa besar return yang diterima jika berinvestasi di Bank Danamon Indonesia Tbk., berdasarkan informasi yang diperoleh.
  3. Bagi masyarakat pada umumnya, serta investor reksadana saham pada khususnya, diharapkan penelitian dapat menambah pemahaman produk tentang reksanadana saham dan menambah alternatif informasi dipasar modal, dan perlunya mempertimbangkan faktor resiko pada setiap instrument investasi, khususnya instrument investasi pada pasar modal.
  4. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pasar modal pada umumnya dan industri reksadana di Indonesia pada khususnya.

BAB II

ISI

A. Profil Perusahaan

Berdiri sejak tahun 1956, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) adalah bank swasta nasional terbesar kedua dan termasuk dalam lima besar bank komersial di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 5 persen dari jumlah pinjaman dan deposit bank-bank di Indonesia. Bank Danamon memiliki jaringan distribusi geografi yang terluas dari semua bank di Indonesia dengan 500 kantor cabang, 790 ATM serta didukung oleh lebih dari 13.000 karyawan. Bank Danamon saat ini dikenal sebagai salah satu bank terkemuka di bidang konsumen dan UKM selain melayani nasabah korporasi dan kelembagaan di seluruh Indonesia.

Beberapa penghargaan yang diterima oleh Bank Danamon baru-baru ini antara lain:

  • Ranking pertama secara keseluruhan dalam survei Banking Service Excellence yang diselenggarkan oleh Marketing Research Indonesia periode 2003 yang diumumkan pada bulan April 2004
  • Bisnis Indonesia Award 2003 sebagai Bank Nasional Terbaik
  • InfoBank Award 2003 sebagai Bank Dengan Predikat Sangat Baik (Untuk Kategori Bank dengan Aset di atas Rp 20 triliun)
  • Kartu Kredit Cicilan Tetap 'fixnfast' Bank Danamon mendapat penghargaan dari MasterCard International sebagai The Best MasterCard Electronic Program se Asia-Pasifik Tahun 2003

Asia Financial Indonesia Pte. Ltd. (AFI) saat ini memiliki saham Danamon sebesar 66%. Pemegang saham AFI adalah Temasek Holdings (Pte) Ltd. dan Deutsche Bank AG. Temasek Holdings merupakan perusahaan induk investasi Singapura dimana banyak anak perusahaannya menjadi perusahaan terkemuka di Singapura seperti DBS Bank, salah satu kelompok perusahaan layanan keuangan terbesar di Asia serta perusahaan penerbangan Singapore Airlines. Sedangkan saham Bank Danamon lainnya sebanyak 10% dimiliki oleh Republik Indonesia (Menteri Keuangan) dan sisanya sebesar 24% dimiliki oleh publik.

Dengan motto "Percaya Pada Keyakinan Anda", Bank Danamon menyatakan keyakinannya pada prospek ekonomi dan bisnis kepada para nasabahnya. Gabungan dari kekuatan tim manajemen yang sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan perbankan para nasabahnya di Indonesia serta didukung oleh pemegang saham baru yang memiliki pengalaman dan standar internasional, Bank Danamon memiliki segala unsur yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan.

B. Analisis

Perhitungan Return Saham Harian dan Return Pasar (hasil perhitungan terlampir)

· Rumus menghitung return saham:

Ri =

· Rumus menghitung return pasar:

Rm =

Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Standart Deviasi saham BDMN, IHSG, LQ45

Descriptive Statistics

Mean

Std. Deviation

N

BDMN

.000003

.0397784

542

IHSG

.000220

.0199077

542

LQ45

.000081

.0234442

542

Grafik Pergerakan Return Bank Danamon Indonesia Tbk.

Dari grafik diatas dapat dianalisis bahwa pergerakan saham Bank Danomon Indonesia Tbk pada periode 2008 sampai 2010 mengalami pergerakan yang fluktuatif antara -0,1 sampai 0,1, akan tetapi pada tanggal 6 Maret 2009 sampai 6 April 2009 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu mencapai -0,2 lebih. Kemudian pergerakan saham Bank Danomon Indonesia Tbk pada pertengahan tahun antara 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi terutama pada tanggal 28 November 2008 mencapai 0,1. Tanggal 27 Oktober 2008 mengalami penurunan kembali mencapai -0,1. Pada akhir periode juga mengalami kenaikan dan penurunan tetapi tidak setajam sebelumnya.

Grafik Pergerakan Return IHSG

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan saham IHSG cenderung fluktuatif pada pertengahan periode 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 juga mengalami penurunan dan peningkatan yang cukup drastis serta pada akhir periode mengalami kenaikan dan penurunan yang lumayan besar.

Grafik Pergerakan Return LQ45

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada pertengahan periode Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat tajam selanjutnya pada akhir periode juga mengalami kenaikan dan penurunan yang lumayan tajam.

Pergerakan Return Saham dan Return Pasar BDMN, IHSG, LQ45

LANDSCAPE

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada saham Bank Danamon Indonesia Tbk, IHSG, dan LQ45 pada awal periode Januari 2 Januari 2008 sampai 29 Februari 2010 secara bersamaan mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu tajam, kemudian pada pertengahan periode secara bersamaan pula mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat tajam, return saham tertinggi mencapai 0,3 lebih dan yang terendah hamper mencapai -0,5. Setelah itu kembali normal dan pada akhir periode secara bersamaan juga mengalami kenaikan dan penurunan yang tajam, tapi tidak setajam pada pertengahan periode.

Analisis Beta

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-9.339E-5

.001

-.072

.942

IHSG

.037

.573

.019

.065

.948

LQ45

1.084

.487

.639

2.227

.026

a. Dependent Variable: BDMN

Alat analisis yang kelompok kami gunakan untuk menghitung koefisien beta menggunakan SPSS regresi linier berganda. Koefisien regresi bertujuan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Dengan analisis regresi ini juga akan dapat dilihat faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi BDMN, yaitu dengan melihat nilai koefisien betanya.

Dari data di atas dapat di tulis persamaan:

Y = 0,05 + 0,019X1 + 0,639X2

Dari persamaan regresi tersebut dilihat bahwa variabel IHSG memiliki koefisien sebesar 0,019. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi saham IHSG maka semakin tinggi juga saham pada BUMN. Koefisien LQ45 sebesar 0,639 menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi saham pasa LQ45 maka semakin tinggi juga harga saham pada BDMN.

BAB III

KESIMPULAN

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Pada analisis beta diatas, dapat kita lihat bahwa pergerakan Saham, IHSG dan LQ45 sama. Bahwa ketika harga saham naik, maka pergerakan nilai IHSG dan LQ45 ikut naik. Sebaliknya, ketika harga saham turun, maka pergerakan nilai IHSG dan LQ45 ikut turun karena IHSG dan LQ45 memiliki pengaruh positif terhadap saham Bank Danamon Indonesia, Tbk. IHSG merupakan indikator return pasar. Arah pergerakan dari ketiga komponen tersebut sama, tetapi nilai pergerakannya berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan LQ45 merupakan harga saham dari 45 perusahaan teraktif dan IHSG merupakan index dari semua harga saham di Pasar Modal.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

· Brealey, Myers, Marcus; 2005; Dasar – dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 1, Edisi 5, Erlangga.

· http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/indek-lq-45-definisi-kriteria-dan.html

· http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/911/content%201.pdf?sequence=1

· http://www.danamon.co.id/content_a.php?nmCat=profil&lng=1&mn=2&bn=2